
Anak yang sudah hafal Al-Qur’an itu sebenarnya
telah menggenggam sebongkah emas.
Dia bisa membikin bagian bongkahan emas itu untuk
perhiasan apa saja. Tergantung dari keahlian anak itu sendiri.
DR. K.H Ahsin Sakho Muhammad, MA.
(Penasihat Yayasan Al-Ma'shum Mardiyah)

Kami terus mengembangkan
Al-Ma'shum Mardiyah sebagai lembaga pesantren modern, agar mampu menciptakan generasi yang tidak hanya faham agama, tetapi juga ahli agama dan pengetahuan umum lainnya.
H. Muhammad Hernadi, SE., Ak.
(Ketua Yayasan Al-Ma'shum Mardiyah)

Orang mulia karena keturunan raden, kita rakyat jelata.
Orang mulia karena kaya, kita miskin harta.
Orang mulia karena rupa, kita biasa saja.
Kesemuanya sukar diubah, tetapi Allah maha adil,
kita bisa mulia karena berilmu.
Tuntutlah Itu !
alm. Dr. KH. Umay M.Dja’far Shiddieq, MA
(Ketua Badan Pengurus Periode 1998 - 2018)

Ilustrasi Shalat Idain | Canva Premium Picture
almashummardiyah.or.id - 20-04-23 | Shalat idain adalah penamaan untuk shalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan oleh umat Islam ketika menyambut hari raya Islam. Shalat idain terdiri dari dua jenis yang dilaksanakan oleh umat muslim berdasarkan dua waktu yang berbeda yaitu pada hari raya Idul Adha serta hari raya Idul Fitri. (Wikipedia)
Shalat idain atau lebih dikenal dengan sebutan shalat id merupakan shalat sunnah yang hukum pelaksanaannya adalah sunnah muakkad atau artinya meskipun shalat idain hukumnya sunnah atau tidak wajib, akan tetapi sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Berikut pengertian dan tata cara shalat idain lengkap dengan dalil-dalil tentang shalat idain.
Pengertian Shalat Idain
Shalat idain adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan oleh umat Islam ketika tengah merayakan hari raya Islam. Perayaan umat Islam ada dua jenis, yaitu hari raya idul Adha dan hari raya Idul Fitri yang dilakukan pada 1 syawal atau setelah selesai melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Sementara itu, Idul Adha dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah atau ketika seluruh umat Islam sedang melaksanakan ibadah Haji.
Shalat id dilaksanakan untuk menyambut hari raya umat Islam, menurut buku Fiqih dijelaskan bahwa kata id artinya adalah kembali sedangkan kata Fitri artinya adalah suci serta bersih. Sehingga kata Idul Fitri artinya adalah kembali menjadi suci.
Shalat sunnah idain dilaksanakan secara berjamaah, sehingga ketika melaksanakan shalat id, seluruh umat Islam akan berkumpul untuk mengumandangkan takbir kemudian melaksanakan shalat Id bersama. Bahkan perempuan yang sedang dalam masa menstruasi juga disunahkan untuk tetap berangkat ke lokasi shalat dan ikut mengumandangkan takbir.
Karena shalat id dilaksanakan untuk menyambut hari raya umat Islam, maka shalat ini hanya dilakukan satu tahun dua kali. Tidak hanya shalat saja, umat Islam juga menjalin tali persaudaraan ketika berkumpul untuk melaksanakan shalat idain, sehingga ketentraman serta kerukunan sesama umat Islam dapat terjaga dengan baik.
Ketika umat Islam beramai-ramai merayakan hari raya Islam, baik itu ketika Idul Fitri maupun Idul Adha, maka mereka akan berkumpul dan bertemu satu sama lain, sehingga akan tercipta tali silaturahmi. Hal ini dapat terjadi, dikarenakan shalat Idain biasanya dilakukan di tempat yang cukup luas untuk menampung jamaah yang besar seperti di lapangan bahkan jalan raya.
Shalat idain dilaksanakan secara berjamaah dan sebelum mulai shalat, umat Islam akan mengumandangkan takbir lebih dulu. Tidak hanya bagi laki-laki saja akan tetapi perempuan juga dianjurkan untuk ikut mengumandangkan takbir. Umat Islam juga dianjurkan untuk mengumandangkan takbir sejak berangkat atau menuju ke tempat shalat id dilaksanakan.
Dalil Dan Hukum Shalat Idain
Hukum melaksanakan shalat idain adalah sunah muakad, sebab shalat yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam adalah shalat lima waktu seperti yang ditegaskan dalam hadits-hadits shahih dan tidak ada dalil khusus yang menegaskan bahwa shalat idain wajib dilaksanakan serta tidak ada sanksi apabila seorang muslim meninggalkan shalt idain.
Pendapat tersebut berdasar pada Firman Allah dalam surah Al-Kautsar ayat 2 yang berbunyi:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ
Artinya: "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah."
Tata Cara Sholat 'Idain (Dua Hari Raya)
Dilansir dalam buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh H. Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah berikut tata cara sholat Idul Fitri dan Idul Adha:
1. Dilaksanakan dengan Berjamaah
2. Membaca Niat
Niat sholat Idul Fitri
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT."
Niat sholat Idul Adha
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat menjadi makmum karena Allah ta'ala."
3. Takbir tujuh kali setelah membaca doa iftitah (sebelum membaca surah Al-Fatihah) pada rakaat pertama. Pada rakaat kedua takbir lima kali (sebelum membaca surah Al-Fatihah).
4. Mengangkat tangan pada waktu takbiratul ihram dan 12 takbir tersebut.
5. Membaca tasbih di antara takbir dengan lafal berikut
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Artinya: "Maha suci Allah, segala pujian bagiNya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku. Dan tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung,"
6. Menyaringkan bacaan takbir, surah Al-Fatihah dan surah lainnya.
Misi
Melibatkan Orang tua/wali santri/Orang tua/wali santri dalam mewujudkan Visi Yayasan
Melaksanakan Kurikulum Pendidikan Terpadu Dengan Sistem Berasrama Selama 6 Tahun (tingkat menengah pertama dan atas)
Menanamkan Akhlak Karimah (Qur'ani) Dalam Kehidupan Warga Pesantren
Mengembangkan Minat Dan Bakat Santri
Membudayakan Kerja Inovatif
Mencapai Kemandirian Finansial
Menjadikan Lembaga Lebih Dikenal Masyarakat

"Suasana kekeluargaan, anak lebih santun dan sopan, serta suasana sejuknya mendukung anak saya untuk menghafal Al-Qur'an".
Kesan Keluarga Santriwati
Syakira Azzahra - Kelas IX
Asal Ciawi - Bogor
""Alhamdulillah anak kami menjadi lebih mandiri, lebih dekat dengan Al-Qur'an dan lebih memahami ilmu agama".
Wali Santri
Errina Aulia Hidayat - Kelas IX
Asal Cisarua - Bogor

"Saya memberikan apresiasi yang luar biasa, dilihat dari tempatnya Al-Ma'shum Mardiyah sangat cocok bagi santri khususnya penghafal Al-Qur'an, Santri-santrinya juga ramah dan menjunjung tinggi sopan santun terhadap orang tua".
Kesan Wali Santri Fauzan Attauziri
Asal Sukabumi

