
Anak yang sudah hafal Al-Qur’an itu sebenarnya
telah menggenggam sebongkah emas.
Dia bisa membikin bagian bongkahan emas itu untuk
perhiasan apa saja. Tergantung dari keahlian anak itu sendiri.
DR. K.H Ahsin Sakho Muhammad, MA.
(Penasihat Yayasan Al-Ma'shum Mardiyah)

Kami terus mengembangkan
Al-Ma'shum Mardiyah sebagai lembaga pesantren modern, agar mampu menciptakan generasi yang tidak hanya faham agama, tetapi juga ahli agama dan pengetahuan umum lainnya.
H. Muhammad Hernadi, SE., Ak.
(Ketua Yayasan Al-Ma'shum Mardiyah)

Orang mulia karena keturunan raden, kita rakyat jelata.
Orang mulia karena kaya, kita miskin harta.
Orang mulia karena rupa, kita biasa saja.
Kesemuanya sukar diubah, tetapi Allah maha adil,
kita bisa mulia karena berilmu.
Tuntutlah Itu !
alm. Dr. KH. Umay M.Dja’far Shiddieq, MA
(Ketua Badan Pengurus Periode 1998 - 2018)

Ilustrasi Bulan Syawal | Canva Premium Picture
almashummardiiyah.or.id - 01/05/23 | Bulan Syawal merupakan bulan ke-10 dalam kalender Hijriyah yang memiliki sederet sejarah penting. Ada banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi di bulan Syawal.
Beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Syawal berkaitan dengan peperangan, pernikahan Nabi, hingga kelahiran salah satu ulama ternama. Peristiwa penting di bulan Syawal ini juga perlu diketahui oleh umat Islam untuk mengambil hikmah dari sederet peristiwa tersebut.
Dikutip dari laman resmi NU, berikut ini sederet peristiwa penting yang terjadi di bulan Syawal.
1. Perang Uhud
Setelah kekalahan yang dialami kaum Quraisy Makkah di Perang Badar, mereka berniat membalas tentara Muslim dengan persiapan militer yang lebih matang dan penuh perhitungan. Alhasil, mereka berhasil menghimpun tidak kurang dari 3000 prajurit yang terdiri dari sejumlah sekutu dan kabilah-kabilah kecil.
Shafiyurrahman al-Mubarakfuri melaporkan, jumlah kendaraan unta pasukan Quraisy sebanyak 3000, sementara pasukan penunggang kuda sebanyak 200. Dalam kesempatan ini Abu Sufyan bin Harb ditunjuk sebagai komandan pasukan tertinggi dan Khalid bin Walid ditunjuk sebagai komandan pasukan berkuda dengan dibantu oleh Ikrimah bin Abu Jahl. Sementara bendera perang disertakan kepada Bani Abdid Dar.
Untuk menghalau musuh, Nabi Muhammad dengan segera menghimpun pasukan Muslim di Madinah dengan total pasukan tentara sebanyak 1000 personil, tiga kali lebih sedikit dibanding jumlah musuh. Hanya saja, di tengah perjalanan ada sebanyak 300 pasukan Muslim yang membelot di bawah pengaruh Abdullah bin Ubay, sang pimpinan orang munafik. Pasukan Muslim pun melanjutkan peperangan dengan hanya 700 tentara.
Meski dengan jumlah tentara lebih sedikit dibanding lawan, Rasulullah berhasil mengobarkan semangat pada setiap Muslim dan mengatur strategi perang dengan baik, yaitu dengan menempatkan pasukan pemanah di atas bukit. Dengan begitu kaum Muslim berhasil menguasai arena Perang Uhud. Peristiwa ini terjadi pada bulan Syawal tahun 3 H.
Hanya saja, ketika hampir meraih kemenangan, pasukan pemanah turun untuk memperoleh harta rampasan perang. Padahal Rasulullah sudah mewanti-wanti agar mereka tetap standby di posisi, apapun yang terjadi. Akibatnya kondisi berbalik, kaum Qurasiy berhasil menguasai keadaan hingga akhirnya mereka meraih kemenangan, sementara umat Muslim harus menerima kekalahan.
2. Perang Hunain
Perang Hunain terjadi pada bulan Syawal tahun 8 hijriah di lembah Hunain, yaitu sebuah lembah yang menjadi penghubung kota Makkah dan Thaif. Perang ini diikuti oleh 12.000 personil, terdiri dari 10.000 penduduk kota Madinah, dan 2.000 dari kota Makkah. Sedangkan pasukan musuh terdiri dari 20.000 personil.
Perang ini terjadi setelah Allah memuliakan rasul-Nya dengan Penaklukan Kota Makkah (Fathu Makkah). Kaum Quraisy yang sebelumnya memerangi Rasulullah telah berubah seratus delapan puluh derajat menjadi sosok orang-orang yang ingin dekat dengannya. Sementara itu, para pembesar dan tokoh-tokoh kabilah Hawazin dan kabilah Tsaqif sibuk memperbincangkan kemenangan Nabi dan kaum Muslimin. Mereka iri dan dengki dengan kemenangan yang sedang dinikmati umat Islam. Demikianlah awal mula penyebab terjadinya Perang Hunain.
3. Perang Thaif
Perang Thaif terjadi pada bulan Syawal tahun 8 Hijriah, setelah meletusnya perang Hunain. Dalam perang ini, pasukan kaum muslimin mengejar sisa-sisa pasukan Quraisy yang melarikan diri dari perang Hunain, yang bersembunyi di dalam benteng kota yang kokoh, sehingga umat Islam tidak dapat menembus benteng.
Untuk memenangkan perang tersebut, Rasulullah mengubah taktik penyerangan, dengan memblokade seluruh wilayah Thaif. Pada akhirnya penduduk Thaif menyerah dan menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan pasukan Islam.
4. Pernikahan Nabi
Peristiwa ini berkaitan dengan dikenalnya istilah bulan Syawal adalah bulan pernikahan di Indonesia. Tak heran jika banyak orang-orang yang melangsungkan akad nikah pada bulan ini. Hal ini ternyata sebuah langkah dan upaya mereka untuk mengikuti salah satu amal Rasulullah, yaitu menikah di bulan Syawal.
Pernikahan Rasulullah dengan Sayyidah Aisyah ra dan Sayyidah Ummu Salamah ra merupakan salah satu dari peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan Syawal. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat, yaitu:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: تَزَوَّجَنِى رَسُولُ اللَّهِ فِى شَوَّالٍ. وَفِي رِوَايَةٍ: أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزَوَّجَ أُمَّ سَلَمَةَ فِي شَوَّالٍ
Artinya, "Dari Aisyah ra, ia berkata: Rasulullah saw menikahiku di bulan Syawal. Dalam riwayat yang lain: Sungguh Nabi menikah dengan Ummu Salamah ra pada bulan Syawal."
5. Bulan Kelahiran dan Wafatnya Imam Bukhari
Imam Bukhari adalah salah satu nama ulama tersohor yang tidak asing lagi bagi umat Islam. Kontribusinya sangat banyak, terutama dalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam ilmu hadits.
Hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari tidak hanya berjumlah ratusan, namun mencapai ribuan, sebagaimana tertulis dalam salah satu karyanya, yaitu Shahih Bukhari.
Peristiwa Imam Bukhari yang menjadi catatan sejarah pada bulan Syawal adalah hari kelahiran dan wafatnya. Ia dilahirkan pada hari Jumat tanggal 13 bulan Syawal pada tahun 194 Hijriyah di kota Bukhara, Uzbekistan. Ia juga wafat pada bulan Syawal, tepatnya malam 1 Syawal (malam hari raya Idul Fitri), kemudian dimakamkan pada hari raya tanggal 1 Syawal.
Demikian informasi soal 5 Peristiwa Penting di Bulan Syawal. Semoga bermanfaat.
Misi
Melibatkan Orang tua/wali santri/Orang tua/wali santri dalam mewujudkan Visi Yayasan
Melaksanakan Kurikulum Pendidikan Terpadu Dengan Sistem Berasrama Selama 6 Tahun (tingkat menengah pertama dan atas)
Menanamkan Akhlak Karimah (Qur'ani) Dalam Kehidupan Warga Pesantren
Mengembangkan Minat Dan Bakat Santri
Membudayakan Kerja Inovatif
Mencapai Kemandirian Finansial
Menjadikan Lembaga Lebih Dikenal Masyarakat

"Suasana kekeluargaan, anak lebih santun dan sopan, serta suasana sejuknya mendukung anak saya untuk menghafal Al-Qur'an".
Kesan Keluarga Santriwati
Syakira Azzahra - Kelas IX
Asal Ciawi - Bogor
""Alhamdulillah anak kami menjadi lebih mandiri, lebih dekat dengan Al-Qur'an dan lebih memahami ilmu agama".
Wali Santri
Errina Aulia Hidayat - Kelas IX
Asal Cisarua - Bogor

"Saya memberikan apresiasi yang luar biasa, dilihat dari tempatnya Al-Ma'shum Mardiyah sangat cocok bagi santri khususnya penghafal Al-Qur'an, Santri-santrinya juga ramah dan menjunjung tinggi sopan santun terhadap orang tua".
Kesan Wali Santri Fauzan Attauziri
Asal Sukabumi

